Jumat, 14 Oktober 2011

15 Oktober 2011

Dua hari yang lalu, sahabat saya Rika pulang dari asrama. Kayak biasa, kami cerita2 banyak hal yang terlewatkan karena kesibukan kami masing-masing. Dia tinggal diasrama, masa pendidikannya baru selesai tahun depan katanya. Dia taruni di salah satu akademi yang bekerja sama dengan

salah satu departemen gitu deh..

Waw... keinget beberapa tahun lalu, waktu kami masih sama2 SMA, masih meraba-raba soal masa depan kami..masih dipenuhin sama angan-angan masa depan yang seru. Kayak khayalan waktu kami nanti nikah..kerja..ahhh..seru banget.

Tapi sekarang??

yaampun..udah deket banget kami sama itu semua, susah payah, nangis2, semuanya kami udah lewatin demi masa depan itu. Tapi walaupun akhirnya kami kejar dengan jalan sendiri...yang namanya sahabat, kalaupun terpisah pasti ketemu disatu titik yang sama...:)

kayak lagunya pure saturday ini...masa depan harus tetap dikejar, waktu ga pernah berhenti, cerita ga pernah sama, tapi yang nyatuin itu adalah komitmen..termasuk komitmen cita-cita,cinta ataupun sahabat...:)

Senin, 03 Oktober 2011

The Beatles-Across the Universe

Motivasi, Surat Untuk Ayah dan Ibu

Cerita Senja

Sore ini, udara lumayan cukup nyaman. Karena ga panas. Saya kan ga suka panas, hehehe*
Makanya saya ga suka banget liburan ke pantai :(
Peps...
Tiap pernah denger kata ikhlas? yup..saya yakin ikhlas itu, semua orang tau, bahkan seering banget ngucapinnya. Tapi maknanya ?? saya yakin ga semua orang ngerti. Karena ikhlas itu urusan hati, batin, yaaa semacam itulah. Yang menururt saya...yaa kalo memang mau tau tentang itu, kita harus merasakan, bukan cuma omongan. Butuh tindakan bukan sekedar teori..
Saya sih, ga bilang saya paling tau, saya masih  banyak kekurangan dan saya ini masih banyak butuh belajar.
ketika itu, saya akan menghadapi Ujian Akhir Semester dikampus. Yup, otomatis saya sangat berkonsentrasi untuk menghadapi ujian itu. Satu hari sebelumnya, ketika tidak sengaja saya membuka hp nya, dan membaca isi SMS nya, saya sangat terguncang. Darah saya serasa mendidih...tapi..ya, bagaimanapun saya masih mencoba berfikiran jernih. Saya menanyakan itu padanya akhirnya, dia gugup. Saya tau saya dibohongi, tapi semua orang membela dia, bukan berpihak pada saya. Semua orang memojokkan saya, karena mereka pikir saya menuduh atau bahkan terlalu cemburu. Saya memang pencemburu, tapi saya realistis. IPK saya memang tidak cumlaude, tapi saya mencapai IPK 3,... saya ga bodoh2 banget kan buat ditipu urusan ini ??
Yaa...bagaimanapun juga, satu2 nya cara yang bisa saya lakuin adalah diam. Karena saya udah berusaha memberitaukan ini ke orang2 yang "disakiti" karena ulahnya, mereka tidak percaya sama saya. 
Akhirnya susah payah saya "menyembuhkan" hati saya ini dari benci, berusaha memulihkan semuanya agar terlihat masuk akal. Mencoba berfikiran dari dua sisi, bijaksana. Karena tanggung jawab saya banyak, akhirnya saya bisa melewati UAS semester itu dengan baik, meskipun hati dan fikiran sangat kacau. Beruntungnya saya pada saat itu saya memiliki Rulli. Dia ini yang membantu saya share atas semua kekacauan saya. Itu sangat membantu. Karena bagaimanapun... disaat saya sedang merasa sedih, galau, bahkan hancur ada orang yang mau mendengarkan meskipun tidak berkomentar sekalipun itu sangat melegakan. Insya Allah itu sangat bisa untuk membantu sesak dada saya, dan bisa membantu saya untuk selalu berfikiran positif. Bukankah positif thinking itu adalah salah satu kunci untuk menghadapi suatu persoalan kan??
Singkat cerita beberapa bulan setelah itu, dia salah kirim SMS ke "orang yang berjasa" sekaligus orang yang paling "disakiti" olehnya. Orang yang paling disakitinya itu, sebut aja M. M marah pada saat itu, sayapun marah, kecewa dan sedih. Tapi dibalik itu semua, saya bersyukur Allah memberitau saya semuanya lebih dulu. Dan yaaa begini, pada saat orang2 histeris dan galau saya bisa memahami perasaan mereka, saya bisa menenangkan mereka. Karena saya sudah merasakan ini lebih dulu. :)
Masalah ini berbulan-bulan akhirnya perlahan dilupakan, karena dia bilang bahwa semua itu sudah berakhir dan dia minta maaf samapi menangis2, terutama pada saya. Saya adalah orang yang kalo udah sakit hati, saya akan lupakan orang itu, tapi dengan dia? saya ga boleh gitu. Harus saya hormati, saya maafkan, yup.. dengan sepenuh hati. Disinilah saya belajar sebenar-benarnya arti kata "memaafkan". Ya... memaafkan itu bukan cuma kata. Tapi dengan hati. Sepenuh hati, dengan ikhlas dan tulus. Pada saat itu awal dari saya mengerjakan skripsi. Yaa.. masalah skripsi yang saya hadapi bukan dosen yang galak, atau teori yang sulit, atau data2 yang sulit tapi lebih menguji mental saya. Benar-benar butuh pikiran yang sehat. Kalo menangis dan mengeluh bisa memecahkan semua masalah ini, itu pasti sudah saya lakukan. Mata saya sekarang sudah seperti bola tennis mungkin, atau mungkin badan saya sudah sekurus lidi. 
Saya bilang ini, "petunjuk" dari Allah. Yang namanya bangkai meskipun sudah disemprot parfum, pasti baunya akan tetap tercium juga. Gitulah kira2 istilahnya. 
Pada saat orang2 menganggp semua ini baik2 aja, geger, saya mendapati satu lagi bukti kalo dia kembali bohong. Dengan kebohongan yang lebih parah. Dengan sakitt hati yang sejuta kali lebih sakit mungkin..yup, ini sangat fatal. Saya memberitau ke orang2 lagi, yaaaa orang2 itu tidak percaya saya lagi. Tanggung jawab skripsi saya harus saya utamakan, kali ini saya berani buat bercerita sama orang lain, bukan...bukan untuk membuat sensasi, tapi untuk menyelamatkan orang yang disakiti itu. Persetan dengan semua omongan orang, persetan dengan semua pikiran mereka, saya tau apa yang saya lakukan. Pada saat itu, saya benar2 tidak fokus pada skripsi saya. Saya berusaha menumbuhkan keyakinan diri sendiri bahwa saya bisa menlewati ini semua. Katanya orang hidup pasti memiliki masalah. Begitupun saya. Yup.. inilah ujian saya. 
Saya selalu berfikir, ada rencana manis dibalik semua cobaan pahit ini, seperti buah. Ketika belum matang dia pahittt atau asam sekali tapi ketika dia sudah matang ia akan manis dan enak rasanya. Begitulah kira2 saya memandang masalah dalam hidup. Tidak ada alasan menyerah selama saya percaya Allah itu adil :)
Hingga pada suatu hari, dia sepertinya lelah dengan kebohongannya. Dia bilang pada orang yang paling berjasa untuk dirinya itu fakta yang  sebenarnya terjadi. Orang yang sudah terlanjur sakit itu, bertindak cepat untuk mengurus masalah ini. Dia menyesal tidak mendengar omongan saya dari awal. Dia menangis lagi kepada saya. Saya?? saya sudah maafkan dia. Tapi lepas dari itu semua, saya percaya.. Allah sangat mengatur ini dengan sempurna. Allah ingin saya dewasa. Allah mencintai saya. Allah sedang mengajari saya banyak hal dalam hidup. Ini mungkin menyakitkan, tapi inilah jalan Allah. Sampai tidak sedikitpun terbersit dalam otak saya , hidup itu tega. Hanya ada kata ALHAMDULILAH... 
itu saja. 
Buat saya, ikhlas itu tanpa beban...sepenuh hati, menerima tanpa makian, tanpa keluhan dan tanpa kata "tapi". Jadi.. saya sangat percaya, apa sih yang dibutuhkan dalam hidup ini?yaa..ikhlas, positif thinking, IKHTIAR dan pasrah pada Allah. jadiiiiii.......Selamat bahagia teman2...:)



me,
Sofi






Free Blog Theme and Templates